Wali Perempuan Yang Langka
"Wali Perempuan yang Langka"
dikutip dari Kitab Mukhtashar Tarikh Dimisyq
Rabiah binti Ismail adalah seorang perempuan yang suka beribadah kepada Allah, kemudian Rabiah melamar seorang shufi yang ahli ibadah bernama Ahmad bin Abil Hawari, namun beliau menolaknya karena takut ibadahnya terganggu dan berkata kepada Rabiah: "aku tidak ada keingininan untuk beristeri karena sibuk dengan ibadah".
"aku malah lebih sibuk lagi dengan ibadahku dan tidak ada syahwat untuk menikah, akan tetapi aku mewarisi dari suamiku yang meninggal harta yang sangat banyak, dan aku ingin nantinya harta itu kamu infakkan kepada teman-temanu yang ahli ibadah dan aku bisa mengenal orang-orang shalih sebagai jalanku mengenal dan mendekat kepada Allah" demikian jawab Rabiah.
Ahmad bin Abil Hawari berkata: "kalau begitu tunggulah, aku akan meminta izin guruku dulu"
lalu beliau menghadap gurunya Abu Sulaiman ad-Darani yang sebelumnya melarang beliau untuk menikah dan mengatakan kepadanya: "tidak ada seorangpun sahabat kita yang menikah dia pasti akan berubah"
Tetapi gurunya setelah mendengar cerita dan jawaban Rabiah berkata kepada muridnya: "kawinilah dia karena wanita ini adalah wali Allah, ini adalah perkataan orang-orang shiddiqin"
Lalu beliaupun menikahinya dan setelah itu kawin lagi dengan 3 orang wanita. Dan Rabiah selalu memberi beliau makanan yang enak-enak dan menghiburnya dan berkata kepada suaminya: "pergilah kepada isteri-isterimu dengan semangat dan kekuatanmu"
Ahmad bin Abil Hawari pernah berkata kepada isterinya Rabiah ketika ingin shalat di awal malam: "aku pernah menyaksikan guruku dan beribadah bersamanya, tapi tidak ada yang shalat di awal malam"
Isterinya berkata: 'Subhanallah! orang seperti sampeyan berkata seperti ini? saya berdiri shalat ketika dipanggil untuk bangun shalat"
Berikut beberapa syair beliau ketika datang "hal":
سمعتها في حال الحب تقول:
حبيب ليس يعدله حبيب ... ولا لسواه في قلبي نصيب
حبيب غاب عن بصري وشخصي ... وفي قلبي حبيب لا يغيب
وسمعتها في حال الأنس تقول:
ولقد جعلتك في الفؤاد محدثي ... وأبحت جسمي من أراد جلوسي
فالجسم مني للجليس مؤانس ... وحبيب قلبي في الفؤاد أنيسي
وسمعتها في حال الخوف تقول:
زادي قليل ما أراه مبلغي ... فللزاد أبكي أم لبعد مسافتي
أتحرقني بالنار يا غاية المنى ... فأين رجائي فيك أين مخافتي؟
قال أبو دجانة: كانت رابعة إذا غلب عليها الحب تقول:
تعصي الإله وأنت تظهر حبه ... هذا محال في الفعال بديع
لو كان حبك صادقاً لأطعته ... إن المحب لمن أحب مطي
dikutip dari Kitab Mukhtashar Tarikh Dimisyq
Rabiah binti Ismail adalah seorang perempuan yang suka beribadah kepada Allah, kemudian Rabiah melamar seorang shufi yang ahli ibadah bernama Ahmad bin Abil Hawari, namun beliau menolaknya karena takut ibadahnya terganggu dan berkata kepada Rabiah: "aku tidak ada keingininan untuk beristeri karena sibuk dengan ibadah".
"aku malah lebih sibuk lagi dengan ibadahku dan tidak ada syahwat untuk menikah, akan tetapi aku mewarisi dari suamiku yang meninggal harta yang sangat banyak, dan aku ingin nantinya harta itu kamu infakkan kepada teman-temanu yang ahli ibadah dan aku bisa mengenal orang-orang shalih sebagai jalanku mengenal dan mendekat kepada Allah" demikian jawab Rabiah.
Ahmad bin Abil Hawari berkata: "kalau begitu tunggulah, aku akan meminta izin guruku dulu"
lalu beliau menghadap gurunya Abu Sulaiman ad-Darani yang sebelumnya melarang beliau untuk menikah dan mengatakan kepadanya: "tidak ada seorangpun sahabat kita yang menikah dia pasti akan berubah"
Tetapi gurunya setelah mendengar cerita dan jawaban Rabiah berkata kepada muridnya: "kawinilah dia karena wanita ini adalah wali Allah, ini adalah perkataan orang-orang shiddiqin"
Lalu beliaupun menikahinya dan setelah itu kawin lagi dengan 3 orang wanita. Dan Rabiah selalu memberi beliau makanan yang enak-enak dan menghiburnya dan berkata kepada suaminya: "pergilah kepada isteri-isterimu dengan semangat dan kekuatanmu"
Ahmad bin Abil Hawari pernah berkata kepada isterinya Rabiah ketika ingin shalat di awal malam: "aku pernah menyaksikan guruku dan beribadah bersamanya, tapi tidak ada yang shalat di awal malam"
Isterinya berkata: 'Subhanallah! orang seperti sampeyan berkata seperti ini? saya berdiri shalat ketika dipanggil untuk bangun shalat"
Berikut beberapa syair beliau ketika datang "hal":
سمعتها في حال الحب تقول:
حبيب ليس يعدله حبيب ... ولا لسواه في قلبي نصيب
حبيب غاب عن بصري وشخصي ... وفي قلبي حبيب لا يغيب
وسمعتها في حال الأنس تقول:
ولقد جعلتك في الفؤاد محدثي ... وأبحت جسمي من أراد جلوسي
فالجسم مني للجليس مؤانس ... وحبيب قلبي في الفؤاد أنيسي
وسمعتها في حال الخوف تقول:
زادي قليل ما أراه مبلغي ... فللزاد أبكي أم لبعد مسافتي
أتحرقني بالنار يا غاية المنى ... فأين رجائي فيك أين مخافتي؟
قال أبو دجانة: كانت رابعة إذا غلب عليها الحب تقول:
تعصي الإله وأنت تظهر حبه ... هذا محال في الفعال بديع
لو كان حبك صادقاً لأطعته ... إن المحب لمن أحب مطي
Komentar
Posting Komentar